Jumat, 28 Mei 2010

Y O U R L O V E..

(naraserenade-yourlove)

“Kakaaaakkk….” panggil Vea, “Heh, ngapain teriak-teriak?” tanya Glenn, “Cepat... Nanti konsernya keburu dimulai..” kata Vea. Mereka pun berangkat ke konser. 10 menit kemudian, mereka sudah ada di dalam gedung konser. Mereka nonton konser Hoobastank. Vea ngefans banget sama band itu. Jadi, nggak boleh ketinggalan. Vea senang banget hari ini. Dia teriak-teriak sangking senangnya lihat idolanya konser di Indonesia. Glenn yang ada disebelahnya hanya tersenyum melihat Vea. Tapi, Glenn juga sangat menikmati konser itu. Semuanya kelihatan senang.
Tiga jam kemudian, Vea dan Glenn keluar dari gedung itu. “Kak, beli’in minum dong...” pinta Vea, “Beli sendiri...” kata Glenn yang sibuk kirim-kiriman sms, “Yaaa.... kakak!! Aku nggak bawa uang. Cuma beli minum aja kok... Ayolah, kak!! Kakak kan cakep...” goda Vea, dengan terpaksa Glenn mengeluarkan uang sepuluhribuan “Jangan lupa kembaliannya...” kata Glenn, “Iya..” jawab Vea. Vea pun berlari menuju tempat penjualan minuman. Disana, Vea antri di barisan ke delapan. Sangking hausnya, Vea nggak sabar. Dengan cara ‘licik’nya, orang-orang yang ada didepannya, dibohongi. Sampai dibarisan ketiga, Vea berhenti. Tiba-tiba... “Nggak enak ya kalau nggak bohongi orang?” tanya Glenn yang sudah ada disebelah Vea, “Udah... Kakak diam aja...” kata Vea sambil tersenyum nyengir, Glenn hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan adikknya.
5 menit kemudian mereka pulang.
Besoknya. Hari Minggu. “Ve, aku latihan band dulu ya...” kata Glenn, “Pulang jam berapa?” tanya Vea, “Mungkin jam 4an... Dirumah hati-hati ya... Kakak pulang cepat kok...” jelas Glenn sambil mendekatkan tubuhnya ke Vea, kira-kira 7 cm. “Iiiihhh... Dekat banget sih... Udah sana berangkat...” kata Vea. Glenn pun berangkat. Tinggallah Vea sendirian dirumah. Dia merenungi sesuatu, “Kakak kok mesti latihan band sih... Padahal nggak tampil dimana-mana. Teruusss... akhir-akhir ini kak Glenn perhatian banget. Biasanya aja, beranteeeemm terus kalau sama aku... “ pikir Vea.
&&&
Tiga hari kemudian. “Kakak nggak sekolah?” tanya Vea, “Nggak.. aku lagi nggak enak badan. Kamu berangkat sendiri ya...” kata Glenn, “Kalau kakak sakit cepat ke dokter ya...” kata Vea. Vea pun berangkat sekolah. Di sekolah, seharian Vea diam. Itu membuat teman sebangkunya bingung, “Kamu kenapa? Kok dari tadi diam... Biasanya aja berisik...” tanya Lola, “Nggak apa..” jawab Vea singkat, “Kamu sakit? Ke UKS aja yuk...” tawar Lola, “Aku nggak apa..” jawab Vea tetap dengan nada yang sangat datar. Istirahat pun Vea sama sekali nggak mau ngomong kecuali kalau ditanya.
Bel pulang sekolah pun berbunyi. Semua anak SMA eLz berantakan keluar kelas. Saat hendak keluar gerbang, Vea dipanggil Erwin, anak 12 IPS 2, teman satu band Glenn. “Ve...” panggil Erwin, Vea menoleh dengan ogah-ogahan, “Aku boleh tanya, nggak?” tanya Erwin, Vea menganggukkan kepala, “Gini... Sebentar lagi kan ada kompetisi band di Zee plaza. Bandku ikut. Kami udah latihan mulai senin kemarin. Tapi, Glenn nggak pernah latihan. Kamu tahu kenapa Glenn nggak latihan?” tanya Erwin, “Nggak latihan? Nggak mungkin... Biasanya dia latihan kok... Dia mesti pamit sama aku...” kata Vea, “Tapi dia nggak pernah datang... Aku minta tolong, tanyakan ke Glenn...” kata Erwin, Vea pun menganggukkan kepalanya.
Saat sampai dirumah, Vea melihat Glenn tergeletak di ruang tamu “Kakak... Jangan tidur disini dong...” kata Vea membangunkan Glenn, tapi Glenn nggak bergerak. Vea bingung. Glenn pingsan. Vea segera membawa Glenn ke rumah sakit. Dokter segera memeriksanya. 10 menit kemudian, dokter itu keluar dari ruang pemeriksaan. “Dok, gimana?” tanya Vea, “Lebih baik dia di opname... Karena dia harus banyak perawatan” jelas dokter, “Emangnya sakit apa?” tanya Vea takut, “Orangtuamu mana?” tanya dokter, “Ayah dan Ibu di luar negeri... Saya tinggal dirumah cuma dengan kak Glenn...” jelas Vea, “Biar orangtuamu yang mengetahuinya” kata dokter, “Kenapa? Ayolah, dok!! Kenapa kak Glenn?” tanya Vea semakin takut, “...baiklah... Kakakmu punya penyakit jantung” jawab dokter dengan suaranya yang berat, Vea mendadak diam. Dia nggak tanya lagi. Vea mulai menangis.
&&&
Satu bulan sudah Glenn dirawat di rumah sakit. Vea dengan setianya menjaga Glenn. “Ve, kamu nggak pulang dulu?” tanya Glenn dengan suara lirih, “Nggak... Aku bawa ganti kok..” jawab Vea, “Kamu jangan sering kesini... Sebentar lagi kan kamu ulangan...” kata Glenn, “Biarin...” jawab Vea singkat. Vea nggak tahan kalau ninggal Glenn sendirian. Jadi, tiap pulang sekolah, Vea langsung kerumah sakit. Kadang Vea benar-benar nggak pulang kerumah. Sekarang Vea jadi pendiam. “Ve, waktu Lola kesini, katanya kamu disekolah jadi pendiam ya? Kalau kakak boleh tahu, emangnya kenapa?” tanya Glenn, “Nggak apa... Pengen aja..” jawab Vea, “Vea... Aku nggak pengen kamu jadi pendiam karena aku sakit. Ini nggak ada kaitannya sama keaktifanmu... Kamu nggak boleh mikir penyakitku...” jelas Glenn, tiba-tiba Vea menangis. Glenn bingung. “Kenapa, Ve? Kakak salah ngomong?” tanya Glenn. Tangis Vea semakin menjadi-jadi. Tiba-tiba Vea memeluk Glenn. “Ve... Kamu kok nangis sih? Maaf kalau kakak salah ngomong...” kata Glenn, Vea terus menangis.
Lima jam kemudian. Vea capek nangis terus. Vea dan Glenn berbincang-bincang. “Ve, aku itu sayang banget sama kamu. Yang aku punya juga kamu aja disini. Aku cuma pengen kamu janji sama aku...” kata Glenn, “Janji apa, kak?” tanya Vea, “Kamu harus naik kelas, harus lulus dari SMA eLz. Harus bisa jadi sarjana. Cari pendamping hidup yang sesuai buat kamu, yang bisa jagain kamu, yang bisa bimbing kamu. Karena aku nggak akan selamanya bisa jagain kamu...” jelas Glenn, “Kok kakak ngomong gitu sih...” kata Vea takut. Saat Glenn menatap Vea, reaksi jantung Glenn semakin menjadi-jadi. Vea panik dan bingung. Dia segera memanggil dokter. Vea menunggu diluar kamar. Perasaan Vea benar-benar nggak tenang. Mondar-mandir didepan pintu kamar sambil menangis. 30 menit kemudian, dokter itupun keluar, “Kamu dipanggil...” kata dokter lirih, Vea berlari masuk ke kamar. “Kak...” panggil Vea lirih sambil menangis, “Ve, kakak udah nggak kuat lagi. Kakak pengen kamu janji tentang tadi...” kata Glenn agak sulit bicara, “Kak... Aku janji... Tapi...” kata Vea yang belum selesai ngomong, tangan Vea diletakkan di dada Glenn, “Ve... ka..kak... sa.. sa.. ya.. ng... sam.. ma.. ka.. ka.. mu...” kata terakhir Glenn pada Vea, saat itulah Glenn kelihatan tersenyum bangga pada Vea. Vea menangis histeris.
&&&
Dua hari setelah kematian Glenn. Sekarang Vea sering bersama Erwin. Karena selama inilah Erwin yang bisa mengerti Vea dan Glenn. Mereka berada dikantin. Vea masih suka murung. Dan sering menangis. “Ve, sebelum Glenn meninggal, dia ngasi surat ke aku buat kamu...” kata Erwin sambil memberikan surat dari Glenn untuk Vea sebelum dia meninggal.
Vea segera membukanya dan membacanya...........
Dear : Vea (Adekku ternakal...)
Vea, mungkin sekarang kamu lagi baca suratnya kakak. Baru pertama kali ini ya kakak ngirim surat? Ve, maafin kakak yaaa... Kakak nggak bisa terus-terusan jagain kamu... Sebenarnya, penyakit kakak udah diketahui 3 bulan yang lalu. Tapi, kakak nggak mau bilang sama kamu. Kakak sering pamit kamu untuk ngeband, sebenarnya kakak nggak latihan. Kakak ke dokter... karena setiap sore kakak ngerasa sakit banget. Maafin kakak ya, dek!!
Oh iya, asal kamu tahu... Kamu kenal Erwin, kan? Dia suka lho sama kamu... Kamu juga suka kan? Aku tahu kamu suka, mulai kamu sering curhat tentang Erwin. Erwin juga gitu. Sama aja. Kalian kompak... J
Maaf lagi ya... Kakak nggak bisa jadi pemain drum terbaik buat orang-orang apalagi buat kamu!! Maaf yaaa....
Ve, kamu janji satu hal.... Kamu harus jadi anak yang baik-baik.... jangan banyak tingkah.
Udah dulu yaaa...........................................
Mulai sakit nih...................................................
Vea... I’ll MISS You.....................................................
LOVE
G L E N N


“I’ll MISS YOU and I always LOVE you too....” batin Vea sambil menangis.
&&&&&

Tidak ada komentar:

Posting Komentar